syaér-syaér malam

Pada pagi hari, dunia terasa berwarna warni tapi tak terjangkau Siang hari, aku ingin menjadi sumbu tapi tak mampu kutahan Sore hari, semua terasa berat digenggam dan nir rasa Malam hari, tak lelah kah engkau wahai jiwa? masa terus berjalan, sedangkan aku fana 

Tentukan letihmu takkan habis cahaya dikejar takkan hilang gelap ditinggal berhentilah sejenak mengingat maknamu, kita hanya singgah..sementara

Laku laku yang pasti Lakuku begini karena memang begitu Lakumu begitu karena memang begitu Kita laku peran yang sudah pasti ujungnya Hanya saja kita tidak tahu

Pada suatu titik kejenuhan terlalu nyata untuk dipungkiri kesunyian terlalu menyekat di tengah keramaian Pada suatu titik pertanyaan terlalu meluap-luap, tak sempat sekalipun berpikir untuk menjawab terlalu lelah bergerak, bahkan untuk tenaga yang sedang berlebih Pada suatu titik terlalu banyak persimpangan yang membingungkan terlalu bising tentang apa yang harus dikejar dan dimiliki Pada suatu titik kerinduan pada lorong masa lampau terlalu banyak membayangi penyesalan-penyesalan terlalu menumpuk tak dapat diurai Pada suatu titik gegap hanya ingin berdiri sebagai raja diri, seorang diri tanpa koma. Hanya titik

Pada saatnya tiba semua akan pulang ke rumah peraduan yang dibangun dengan rasa yang disusun dengan kenangan yang dipenuhi cinta dan duka di rumah peraduan

Jodoh adalah kebetulan-kebetulan yang terpilih Pada jutaan kemungkinan yang hadir Bukan tentang rasa, bukan tentang cinta Ini hanya tentang pencarian makna Pada ujung mana engkau ingin selesaikan cerita Selebihnya adalah romansa yang lain