Posts

Showing posts from February, 2010

Yang kau sebut pahlawan

tangan lembut tak bertuan, yang menyapa peluh hatimu dalam rindang. Malam yang meninabobokanmu dalam samudera mimpi. Yang mendoakanmu dalam sepi, kala angin merintih mundur karena dingin. Yang mendatangkan air ketika dahaga bukan pilihan. Yang membawakanmu surga ke dunia untuk kau nikmati dalam senyum. Mungkin kau merindukan arti pahlawan

Kau

Jadikanlah aku angin Jadikanlah aku aer Jadikanlah aku api Jadikanlah aku awan Jadikanlah aku malam Jadikanlah aku kawan Jadikanlah aku hujan Jadikanlah aku seseorang Yang selalu kau sematkan dalam setiap doamu

Gerimis

Gerimis ini meradang walau dengan keras kuhadang Kuteriakan penolakan atas terusirnya kesunyian

Suara Sunyi

Sunyi Kau dengar suara? mungkin berbisik, mungkin berteriak Kau dengar suara? pelan dan menggoyahkan Dengarlah itu suara sunyi yang dilantunkan hati para pemimpi

Diam

hanya ingin diam diam diam diam diam tanpa kata diam diam diam hilang

Mengalir usang di tepian tak berujung

Pada sunyi yang membunuh malam kisah bercerita untuk pasrah topeng-topeng jalang yang menelanjangi kejujuran tersembunyi di sudut-sudut sempit nan gulita Tentang kisah tragis yang mengiris iris yang terdampar pada sisi tepian tapi tak kunjung berujung Aku marah Marah untuk kisah yang membuatku tersungkur pada mimpi kelam tanpa jaga hanya berulang usang Mengalir pada jejak kakinya sendiri

Februari sunyi

Rintik hujan tak berbunyi Jangkrik mati bernyanyi Gelap mendominasi Februari sunyi

Mari Berlari

Mari berlari Mengejar waktu Meninggalkan masa Entah kemana Ikuti saja