Di dalam cermin aku melihat pelangi yang dilukis dari jelaga Membentang dari ujung selatan ke ujung utara Menaungi para petani yang tersenyum menjenguk padi-padinya Di dalam cermin aku melihat tumpukan permata dalam arang Berserakan, dijadikan mainan anak-anak sembari berkejaran Dilemparkan kesana kemari Di dalam cermin aku melihat kabut yang putih Menggumpal berarakan, menyelimuti setiap desa yang disinggahi disapanya setiap penghuni desa tua muda, pria wanita.. Di dalam cermin sore memikat matahari, diulurnya pelan-pelan meninggalkan gelanggang Urun hilang, tangis tak kutemui bahkan di sela-sela ilalang yang paling pendiam Hilang air mata Di dalam cermin