Posts

Showing posts from July, 2012

Percakapan sepi

Di ujung jalan, tidak ada pijar, gelap menerawangi setiap sudut jengkal kehadiran. Suara desir daun yang bergesekan, serangga yang berderik bersahutan, sesekali ranting ikut tergesek diantaranya oleh sapaan angin seolah ingin memberontak, muncul dan menggugat kelam yang begitu berkuasa. Desah itu tak terlihat, bahkan diantara desau dan desis. Ujungnya tak terlihat, tapi niatnya meletup berapi-api. Andai, api itu menjilat sepah pelapah yang bermandikan minyak jelantah, pasti merona. Tiada yang menebak, dibalik sesosok hitam serupa apa warna hatinya.

....

Hidangan sepi. Seharusnya ada yang terserap, dalam rindu dendam diam. Dendang remang dan ramang dari embun yang menyerupa kabut yang berjalan diam-diam Segalah kebelakang, baginya sejarah dari untaian kata yang hilang, tak semuanya dan tak pernah penuh utuh Lalu?

Secangkir Pagi

Sepi, terserap habis semua kicauan riang di ujung sana, tanpa sisa sekalipun Aku terjaga sesaat dari yang kuharapkan sebagai kenyataan, dan ternyata itu bukan. Kutampar pipiku dan sekali lagi kusadari dengan kenyataan penuh, itu dan tadi adalah mimpi, bukan kenyataan yang kuharapkan. Mendesir didadaku, rasa yang begitu akrab denganku. Pahit. Sejenak aku terdiam, memanggil kembali perca-perca jiwaku yang enggan beranjak dari sana, walau dengan sadar kuharap semua jiwaku bisa kembali kesana dan bersepakat semua, bahwa disana adalah kenyataan yang sesungguhnya. Hingga kusadar terlalu naif semua harap dan anganku, bahkan untuk membayangkannya sekalipun. Sejenak berlalu dan aku tersenyum.  Tersenyum untuk alasan yang tak pernah kutahu. Dan kusadari dengan setengah penuh kesadaran, hanya akan membuang waktuku jika aku memaksakan untuk menemukan alasan-alasan itu.

7 cm per detik

pada itu daun-daun menyapa tanah mungkin lebih lambat mungkin lebih cepat kerinduan dan kesepian berjarak disetiap jengkal waktunya seharusnya...

Rindu di atas kertas

Yang membisu di atas kertas Coba runtuhkan asa Doa-doa lewat angin bulan juli yang mendesak menderu mencari puja dan harap Debur hati, berbentur karang baja yang terbentuk dari diam dan diam Harapku membuncah Pada langit yang membiru cerah Rinduku mengudara bersama doa Menemuimu disana Di atas kertas