Teman Seperjalanan
sesampai di pemberhentian berikutnya saja temani aku menikmati tarian daun mendengar bisikan angin yang mengalun merdu diantara celah jendela meresapi setiap potong cerita tentangku tentangmu tentang mereka atau bebas, tentang siapa saja yang kita kenal atau yang asing aku akan sangat senang. Oia, terima sebotol tehku ini mungkin tak lagi manis, aku sudah mencampurnya dengan aer mata Ibu penjualnya tak apakan? Dan ini sepotong kue sisa, yang kubeli dari anak kecil berkaki pincang di depan stasiun Barat. Ini yang bisa kusuguhkan sebagai pengantar kita mengarungi samudera cerita didalam besi tua yang terus bergerak bising ini. Hmm, masih 2 jam lagi stasiun berikutnya. Cukup saja untuk kita bertukar dunia, setujukah teman seperjalanan? Ruang bisu, 3 Mei 2010