Posts

Showing posts from November, 2009

Maafkan Malam

aku datang dari malam dari kelam cerita tentang ketiadaan sempat menjadi siang untukku menyapamu tapi tak pernah menyentuhmu dan kembali kumenghilang oleh malam tentang ketiadaan maafkan  aku (malam)

Hujan Ketika Takbir

Ketika takbir hujan datang malam tersenyum Irama denting air dan gema "Allahuakbar" mengiringi malam mengawalnya hingga peraduan Ada bisik kebesaran disana dengan kata yang ditangkap kelam dan irama yang dilebur cinta Merindukah engkau? tentang pujian kemenangan bersama denting hujan yang berpekik sepanjang kenangan Bergabunglah, kami menunggumu

Siapa saya?

Yang menadah hujan itu angin dia yang merayu awan itu menjatuhkannya Yang menghembuskan angin itu panas dia yang mendesak, merangsak ketempat si dingin Yang mengobarkan panas itu si mentari dia tersangka pertama Yang menyapa mentari siapa? tentu bukan saya, karena saya masih bertanya siapa saya

aku menyerah untukmu

aku menyerah untukmu hujan bilaslah aku semaumu karena aku yang serakah menimba panas dan menyulut asap aku menyerah untukmu (hujan)

Balada Malam dan Hujan

Setaun ini tak kan selamanya kering Hujan semalam,menyirami menyegarkan simpul-simpul senyumku Baunya selayak nirwana terbentang d depan. Hanya ilalang basah bersembunyi Diantara orkestra jangkrik dan binatang malam Sungguh segarnya. Tak kurasa sebelumnya, tentang mereka Sedikit tunasnya malu-malu muncul Diantara butiran kristal terindah Dia hidup Dasar penipu mata para pencari cinta beku Diam khyusuk menatap alam Membisu ah aku tau jawabannya.....

Sunyi

Ketika sunyi aku mati terdampar di antara dinding yang membisu bukanku tak ingin teriak aku hanya ingin mendengar detak jantungku dan jantung malam, jika sudah tiba masanya Ketika mati apakah akan sunyi? mungkin dinding itu yang akan menjawab

24 Malam

Dengan Menyebut Asma-Mu Bunyi tetes aer sisa hujan sore tadi mengiringiku merasuk ke pekatnya malam, menelusuri beragam perjalanan yang tak dapat tersentuh lagi. Aku sudah melewati malam ini sebanyak 24 kali dalam hidupku. Malam beragam, dan coba dengan keras kuingat bahwa aku selalu melewati malam-malam yang berbeda disetiap tahunnya. Begitu banyak yang mengganjal disini, di malam ini. Ada yang mengikat erat kedua kakiku hingga urung kugerakkan. Aku masih disini, di sela-sela ruang kelam di sudut malam yang selalu pekat tak terjamah sinar bulan dan bintang. Walau dengan keras aku berusaha menyibaknya, hampir percuma aku berusaha. Diantara gelap gulita, aku masih berusaha tertawa atau sekedar tersenyum. Aku tidak peduli apakah ada yang peduli dengan tingkahku ini, aku merasa malam ini menyerap semua sisa kebahagian yang sempat kusisihkan dan kutabung. Aku masih belum ikhlas pada malam, yang setia menemaniku tapi membunuhku secara perlahan. Malam terus menerobos lorong-lorong waktu deng

Pelangi

Image
Pelangi itu ada karena matahari tidak memaksakan kehendaknya akan panas dan hujan ikhlas menerima angin yang menyentuhnya pelan tidak kencang seperti selayaknya Tidak ada yang menduhului atau berpijak didepan memasang topeng mereka ada pada porsinya masing-masing Lihatlah lagi Pelangi di ujung barat sore ini dia adalah kecantikan yang tersaji dari perbedaan yang bersenergi saling mengisi

Beda?Tak ada!!

Lalu apa bedanya? Malam yang benderang atau Siang yang gulita Kalau jiwa-jiwa ini runtuh patuh Oleh topeng dan belenggu rantai setan Tak ada!!

Sepanjang Sore

Image
Mematuk matahari senja yang mulai menjingga Aku akan membungkusnya, sebelum pegunungan barat merampasnya dariku Bayangan mengaku temanku urung percaya aku penuh curiga Cemas dia berdekatan dia selalu menjauhiku kala matahari juga menjauhiku Mereka bercumbu di belakangku? Siapa yang menjawab? Tak ada? Ah kutunggu bulan saja nanti seperti semalam kemarin

Titik

Saat tak ada lagi cerita Apa yang akan ditulis?

Ibu

Ibuku mengajariku melukis hingga bisa kuwarnai hari Ibuku mengajariku bernyanyi hingga bisa kuramaikan sunyi Ibuku mengajariku berlari hingga terus kukejar mimpi Ibuku mengajariku berdoa berharap selalu ingat dan tak pernah lupa Ibuku mengajariku tersenyum mengingatkanku untuk tak selalu sendiri Ibuku mengajariku diam membangunku dalam kebijaksanaan Ibuku masih terus mengajariku tentang dunia yang tak kukenal Untukku menatap siang dan malam Tapi ibuku lupa mengajariku untuk mengingat jasa-jasanya..

Pohon Yang Tersisa

Image
Kenapa masih bertahan disana? Jika yang lain rela menjadi alas yang tak bernyawa Kenapa masih bertahan disana? Jika hujan tak lagi menyapa menguapkan asa Kenapa masih bertahan disana? Jika mentari tak lagi bersahaja tak lagi memberi panas yang secukupnya Kenapa masih bertahan disana? Jika aer urung menyela diantara bongkahan yang merindukan sapa Kenapa masih bertahan disana? Jika udara penuh pekat racun CO2 menyelamu tak memberi jeda Kenapa masih disana? Tak perlulah kau bertahan disana

Siapakah Sang Pahlawan

Mimpi Idealisme Kata hati Realita Siapakah sang pahlawan?