Posts

Showing posts from June, 2009

malam ini

apakah kau berharap sepertiku? mentari yang tak kunjung menyeruak dari peraduannya bintang-bintang bertaburan dilangit menemani irama binatang malam hasrat dan angkara tersandar sejenak dibuai angin malam yang merusuk hingga sumsum tulang-tulangmu masih berharap waktu diam, tak melangkah biar terasapi maknanya dalam remang-remang biar terhapus semua penyesalan masih terus berharap

sore diatas jembatan tol buahbatu

hujan rintik-rintik membasahi jalan yang sudah basah diantara deru mobil lalu lalang yang tak pernah usai kubangan-kubangan kecil dan tanah becek aku tahu, hujan deras sempat mampir disini sejenak kutatap diujung barat sana, mentari berjuang keras menembus dinding tipis awan kelabu ingin menyapa dunia di akhir hari sebelum masuk keperaduannya diseberang selatan bawah sana sawah-sawah yang mulai menghijau tua warnanya tampak diam membisu meresapi setiap tetes air yang ditinggalkan sang awan sejenak tadi hingga sekarang angin hilang rimbanya, entah bersembunyi dimana dia mobil-mobil bergerak angkuh melaju cepat menghantam masa dan memangsa jarak ada yang menyusul keperaduan sang surya ada yang membelakangi sang surya dibawahku tepat membujur dari utara keselatan sebuah jalan sempit berlubang menjadi tumpuan ratusan kendaraan yang merayap menyelusupi setiap jengkal aspal dijalan itu kutatap keutara, disana gedung bertingkat berdiri diantara atap-atap rumah yang tidak memberi ruang untuk b

ceritakan tentang hujan

ceritakan padaku tentang hujan tentang mentari yang tersembunyi dibalik awan-awan tebal tentang tetes air yang mendedangkan suara kedamaian butir-butirnya memandikan semua peluh dan debu ceritakan padaku tentang hujan yang menggemburkan setiap jengkal lahan-lahan yang kering kerontang mengukir kembali senyum para petani yang mulai membungkuk pinggangnya dimakan usia mengalirkan lagi parit yang terus mengeras tanahnya ceritakan padaku tentang hujan yang menemani kita membahasi tubuh melahap puluhan kilometer perjalanan dengan berlarian diiringi sendau gurau ceritakan padaku tentang hujan tentang airnya yang mengalir dan bunyi kodok yang akan menemaniku sepanjang malam membuaiku ke mimpi terindah tentang impian dan kedamaian ceritakan padaku tentang hujan yang menorehkan kenangan di setiap detik dalam tetesannya dalam kenangan yang tak pernah lekang oleh seluruh musim kemarau yang ada ceritakan padaku tentang hujan nantikan kusampaikan kisahku kepadamu melalui angin dan mendung.

bahasa

a i u e o itu yang merangkai kita menautkan hati dalam kesepahaman mengisyaratkan cinta, benci, senang, rindu, angkara, kepedihan dan cerita lainnya memabukkan kita dalam anggur-anggur asmara menguras seluruh isi air mata yang tersisa mengocok setiap jengkal sel diperutmu melampiaskan setiap beban yang kausandang mengeluarkan setiap kisahmu dalam lembaran lembaran catatan berpena bahasa o e u i a

jejak

di bawah lentera malam aku diam membisu melihat bayang-bayang suram dibawah kaki diantara gulita malam mencari sisa-sisa jejak langkah yang sempat kutinggal di antara terik mentari sedari tadi debu-debu mengangkatnya tipis menerjangkannya diantara jarak dan masa berbekal kelap kelip pelita malam aku terus mencoba aku masih mencoba mencoba mengais dan menautkan sisa-sisa jejak yang kutemui sungguh berharap semua terkumpul karena pelan-pelan akan kurangkai semuanya kupasangkan diantara lentera malam agar menunjukku kesatu arah yang kucari

Dia

Dan Dia Maha Segalanya Yang membalikan hati dan waktu

puisi hujan

Ini puisi hujan.. Airnya menerjang setiap inchi kemarau yang berkepanjangan Embunnya memoles setiap jengkal hati yang lelah Dinginnya meninabobokan duka dan luka Cintanya merintis senyum dalam kelam Dan.. Engkau hujanku Menyiramku dari tidur perpanjangan Meronai ruang jiwaku dengan pelangi syahdu Melelehkan sendi-sendi keangkuhanku Kan kutunggui awan, hingga membawamu kembali kutahu kemarau akan lebih panjang namun cintamu abadi disini, diantara air hujan yang kusimpan dihati..

tentang cinta

cinta itu rumit dalam setiap kesederhanaannya bersilat dan mengelit berpadu dan berpendar bersama dalam cerai berai menembus ironi dan batas logika cinta itu sederhana dalam jurang kerumitannya cukup iya atau tidak suka atau tidak dan benci atau cinta cukup kaupilih

drama malam

Daun bergoyang beriringan selembut dan segemulai nyanyian bayu Jangkrik dan belalang tua bersenandung serak berirama bersama penghuni malam yang lain Daun tua perlahan tersurut jatuh tertarik gravitasi tanpa tertahan dan sang kunang-kunang mengiringinya Bulan adalah ratunya gemulai cantik memenuhi semesta kadang tersipu malu diambilnya sehelai awan yang kusam menutupi senyumnya Aroma tanah bercampur hujan sempat tersedut memenuhi cakrawala dan hilang berkibar oleh dayang dayang malam tapi tak didunia sana separuh pekat menutupinya menjaganya untuk tetap ada dan tak kan hilang Sedang beribu bahkan berjuta detak kehidupan saling mengisi dan mengait hingga fajar menyingsing menggantinya dengan drama yang lain tapi biarkanlah drama ini terjadi Karena aku menikmatinya kala dunia yang kutunggu tak jua sampai *dan terucap salam untuk teman-teman malamku*

pekat

Akulah asap hitam pekat melayang, mengabur dan menghilang dari pori-pori kayu kering berlumut kerak, lapuk oleh cengkerama alam *yang sempat tersimpan*

dimana dia malam ini?

Dia sempat datang tadi siang, tapi hanya diam. Aku berharap dia bercerita tapi tak kunjung mengalir kata2 yang kutunggu Kubiarkan.. Tapi cerita berubah Gerimis datang.. Tak kunjung kulihat dia Hanya awan lembut disana, bersama angin malam mengantarnya sambil meringkuk Kisah-kisahnya adalah pelangi Walau dia tak pernah menaburkan warnanya Aku sering menangis mendengar cerita sendunya Tak jarang aku terpingkal-pingkal, melihat mimik mukanya, walau tanpa kata. Dia sering bercerita tentang bintang Tentang matahari pun sering dia bercerita dan sekali sekali cerita tentang dirinya Dia pendengar yang baik Tak pernah menyelaku selayak aku bercerita pada bayang-bayang Diakhir ceritaku dia masih saja diam, sampai kubilang ceritaku telah berakhir Dia selalu jadi temanku ketika yang lain menjadi musuhku Dia selalu jadi saudaraku ketika tak lagi ada yang memanggilku Dia selalu jadi cintaku ketika semua membenciku Kalau malam ini dia tak datang, Kepada siapa cerita ini akan kubagi? Aku tahu