Posts

Showing posts from September, 2011

aku, hujan dan malam

Hujan, malam tanpa petir tanpa pijar Kita bertiga di pojok tikar Menanti bintang yang urung datang

gulita

pijarku meleleh, terserap gulita aku mengutuk waktu lalu mengutuk ilalang untuk senyumku untuk senyumku, yang terukir rias di tembok depan hancurnya gerabah rapuh Ya, aku ingin ke bintang sendirian melihatmu berbahagia selamanya dari masa 1000 tahun yang akan datang

Awan awan

Belai lembut sinar mentari engkau yang punya rundung sedih kau yang cipta Pada helaian dahan, kuintipkan secercah lukisan tentang keindahan yang bertentangan antara hujan dan terang.

Teruntuk

Pagi yang memanggil dari dunia mimpi Matahari yang tertatih menggandengnya, pelan dan pelan Pada satu kesadaran yang mengambang Bunga-bunga yang sedang bermekar mencari celah untuk bercumbu Pada satu hasrat yang menggebu Angin yang tertahan Malu-malu menggumpalkan titik-titik embun Pada harapan yang mendayu Pada awan, pada rerumputan saat ini, dipagi ini, dikucupan bunga, pada angin yang menanti diantara ketidakpastian