syaér-syaér malam

Pada suatu titik kejenuhan terlalu nyata untuk dipungkiri kesunyian terlalu menyekat di tengah keramaian Pada suatu titik pertanyaan terlalu meluap-luap, tak sempat sekalipun berpikir untuk menjawab terlalu lelah bergerak, bahkan untuk tenaga yang sedang berlebih Pada suatu titik terlalu banyak persimpangan yang membingungkan terlalu bising tentang apa yang harus dikejar dan dimiliki Pada suatu titik kerinduan pada lorong masa lampau terlalu banyak membayangi penyesalan-penyesalan terlalu menumpuk tak dapat diurai Pada suatu titik gegap hanya ingin berdiri sebagai raja diri, seorang diri tanpa koma. Hanya titik

Pada saatnya tiba semua akan pulang ke rumah peraduan yang dibangun dengan rasa yang disusun dengan kenangan yang dipenuhi cinta dan duka di rumah peraduan

Jodoh adalah kebetulan-kebetulan yang terpilih Pada jutaan kemungkinan yang hadir Bukan tentang rasa, bukan tentang cinta Ini hanya tentang pencarian makna Pada ujung mana engkau ingin selesaikan cerita Selebihnya adalah romansa yang lain

Terlalu jauh berlari Terlalu bengis pada diri Terlalu asyik mencari dan mencari Terlalu lupa diri Lupa pada hakekat Lupa pada muasal Lupa pada tawakal Lupa pada makna kehidupan Biarkan alam menegur dengan caranya yang rumit Agar kita ingat pada derap langkah Agar kita ingat akan keberadaan Agar kita ingat akan niat Agar kita ingat pada diri Biarkan alam mengingatkan dengan caranya yang sederhana Hakekat manusia hanya singgah Muasal manusia dari tanah Tawakal pada Yang Maha Segalanya Makna hidup hanya untuk bahagia dan ibadah Biarkan alam melakukan dengan caranya sendiri Bandung, 19 April 2020