Kanvas kenangan

Sedetik di masa lalu, persis. Terpuruk diantara tumpukan kenangan yang bertubi-tubi datang.
Langit melukiskan bentangan kanvas yang tak berbatas. Sore ini.
Sayup-sayup melodi yang memenuhi seluruh penjuru ruang, dalam kehilangan lirik. Sayupnya masih merdu mengalun.

Hujan yang telah lewat beberapa saat lalu, mentari yang tak mungkin menyapa lagi. Sedikit keinginan, seperti ini yang seharusnya kulukis, selamanya.

Comments

Popular posts from this blog

tidurlah di bawah rembulan

Pujangga Malam

Tanpa nama