Wahai kau yang dijaga peri-peri malam Dibelai angin malam bulan september Meringkuk di selimut awan Meranjut mimpi diantara simfoni alam Berjalanlah.. Mendekatlah.. Duduklah disini, di sampingku Duduklah dan mendekatlah akan kuceritakan sepotong dongeng bulan kisah di malam-malamnya " Alkisah, seorang putri dirundung muram hatinya kesepian kebahagian semu yang hanya dia dapatkan taburan intan permata mendinginkan setiap sel hatinya.. Dia menangis, berontak untuk sebuah cerita berkedok hulabalang ia menerjang menghancurkan setiap kukungan Terlepaslah dia disebuah simfoni tentang hijau tentang perdu tentang biru tentang syahdu tentang kelu tentang semu tapi sepi yang menjawabnya Terkisah, matanya menangkap dan hatinya gundah merasakan sebuah perbedaan Selintas dan wajahnya terukir jelas saat terbuka maupun terpejam saat sadar maupun berkhayal gelombang menerjang memupuskan alur energinya Siang dan malam, wajahnya terpajang di taman, di bangku, di tanah, di awan, di kayu di setiap ke
Comments
Post a Comment