akulah :
akulah lelaki yang menggigil di ujung gang
di setiap malam yang dingin menggigit
membunuh kehidupan
dalam sunyi kelu tanpa rintihan
aku jugalah lelaki yang mematung di jembatan tua
di pinggir kota
memandang dalam ke sungai yang dangkal
yang mulai menyusut nadir darahnya
aku pula lelaki kumal bergitar tua
bersenandung sumbang di depan teras-teras toko
yang mulai kehilangan gairah untuk menggoda
para penjaja kepuasaan
akulah lelaki yang kehilangan bayangan ketika sinar matahari sedang
di puncak teriknya menggeliatkan setiap sel kegerahan
akulah lelaki yang berteriak lantang di tengah pasar
yang menyerap setiap kata dan nada dalam irama tak beraturan
menyadarkan keyakinanku akan kebisuanku
akulah lelaki yang mengejar bayang
menagih janji kepada bulan untuk janji yang tak pernah ia ucapkan
akulah lelaki yang terlahir dari rahim emosi
yang terus menuntut pamrih yang tak pernah kujanjikan
akulah lelaki yang berjalan diantara siang dan malam
dan masih ragu akan berhenti dimana
dan malam ini akulah
lelaki yang menggoreskan kata demi kata
yang memang tak berarti, untuk sebuah alasan saja
menemaniku menghabiskan secangkir kopi kental
berusaha bertahan agar diriku tak larut dalam encernya dunia mimpi
di setiap malam yang dingin menggigit
membunuh kehidupan
dalam sunyi kelu tanpa rintihan
aku jugalah lelaki yang mematung di jembatan tua
di pinggir kota
memandang dalam ke sungai yang dangkal
yang mulai menyusut nadir darahnya
aku pula lelaki kumal bergitar tua
bersenandung sumbang di depan teras-teras toko
yang mulai kehilangan gairah untuk menggoda
para penjaja kepuasaan
akulah lelaki yang kehilangan bayangan ketika sinar matahari sedang
di puncak teriknya menggeliatkan setiap sel kegerahan
akulah lelaki yang berteriak lantang di tengah pasar
yang menyerap setiap kata dan nada dalam irama tak beraturan
menyadarkan keyakinanku akan kebisuanku
akulah lelaki yang mengejar bayang
menagih janji kepada bulan untuk janji yang tak pernah ia ucapkan
akulah lelaki yang terlahir dari rahim emosi
yang terus menuntut pamrih yang tak pernah kujanjikan
akulah lelaki yang berjalan diantara siang dan malam
dan masih ragu akan berhenti dimana
dan malam ini akulah
lelaki yang menggoreskan kata demi kata
yang memang tak berarti, untuk sebuah alasan saja
menemaniku menghabiskan secangkir kopi kental
berusaha bertahan agar diriku tak larut dalam encernya dunia mimpi
Comments
Post a Comment