Pagi, selamat pagi, bagimu pagi

Tak biasa aku menulis ketika pagi menjerang sinar mentari. Jika aku bicara pagi pada masa lampau, maka sungguh itu pagi dimana hari diminta beranjak dari malam yang selalu kuharap panjang menenangkan. Walau harapanku tak selalu begitu.

Ketika terbangun di pagi ini, rupanya sinar-sinar itu masih enggan datang walaupun terang tak pernah bisa dihadang. Aku terjaga, menghadapkan wajahku ke barat jauh, dan sampailah aku di sini, di pagi ini.

Semalam, larut menjelang hari berganti aku saat beranjak hendak ke peraduan, aku terusik dengan catatan Madilog-nya Tan Malaka. Ditulisnya apa yang pernah dia lalui, apa yang dipikirkan, apa yang dia harapkan. Catatan ringkas yang terbawa hingga aku bermimpi kemana-mana, sampai di dalam mimpi itu aku bertemu denganmu lagi.

Pagi ini aku tidak ingin membahas Tan Malaka, walau kisahnya layak kita diskusikan bersama, pun aku tidak ingin membahas tentang kita lagi. Aku hanya ingin berbagi cerita tentang pagiku sedikit saja dan tentang doaku untukmu dan keluargamu.

Pagiku? Aku tak sungguh-sungguh bisa bersahabat dengan pagi. Bagiku pagi adalah perpisahaan, dengan sunyi yang menentramkanku dan tentang bintang yang menemaniku. Pagi bukan panggungku ketika aku harus bisa hadir. Pagi bagiku selalu asing, disetiap paginya. Tak ada damai bagiku dan dirinya. Hingga tiba pagi ini, pagi yang menyadarkanku pada hamparan pasir gersang yang merindui tetes hujan. Tetes hujan yang bisa kuturunkan, saat aku berdamai dengan pagi, walau hanya sesaat. Pagi selalu bukan panggungku, dan takkan pernah menjadi pemeran dipanggungnya.

Sebencinya aku pada pagi, pagi ini yang mempertemukanku dengan kabarmu. Yang tak sengaja sempat kubaca. Di pagi ini, aku ingin mengirimkan doaku-doaku. Doa yang kupanjatkan, teruntuk padamu dan segenap keluargamu yang sedang berbahagia. Doa-doa yang kuharapkan bisa menjadi hadiah yang abadi, tanpa takut hilang ataupun rapuh. Doa yang kuharapkan bisa mengalir tanpa terputus hingga nanti senja-senja hadir bagi masing-masing orang.

Pagi, selamat pagi, bagimu pagi

Comments

Popular posts from this blog

tidurlah di bawah rembulan

Pujangga Malam

Tanpa nama