Sore?

Entah aku ada dimana, aku merasa tak berada disini sekarang. Sesekali kurasa aku terlempar jauh ke pelosok-pelosok balok masa kecilku, dan sesekali aku terhenti di ruang gelap di pelesiran komplek rumah, selebihnya di puluhan tempat yang aku sendiri tak sadar dengan itu.

Kesadaranku berada pada batas terendahnya, aku tenggelam oleh banjir imajinasiku yang melulu kelu, mellow penuh rintihan, dengan sedikit harapan. Aku mungkin hanyut dalam arus mimpi suram yang sering kudapati ketika aku demam sewaktu kecil. Aku merasa kecil diantara gerombolan raksasa yang terus membesar, dan paling kubenci adalah, mereka tahu keberadaanku. Sem!

Suaraku tercekat di longgarnya saluran udara di tenggorakan, aku tak bisa menjelaskannya. Seolah seribu tangan menutup erat mulutku, hingga menyelesik menghentikan kesadaranku. Pendengaranku tak lebih baek dari indra pengucapku. Kelu semua, tanpa penjelasan.

Indraku berkhianat padaku, melupakanku dalam kejalangan kehampaan tanpa kesadaran. Aku hanya sanggup memandang, tanpa bisa melihat sebaris kalimat makna di sana, hanya kehampaan tak bertuan.

Aku mungkin heran, tulisan ini bisa terucap, karena saat aku menulis, entah aku sedang dimana. Mungkin sekali yang kau baca ini, bukan aku sama sekali. Hanya bayangku, yang meminjam ragaku, maksudku tanganku.

Oia, sebentar aku bertanya, sudah sorekah ini?

Comments

Popular posts from this blog

tidurlah di bawah rembulan

Pujangga Malam

Tanpa nama