Tersesat

Kupagut perih
diatas ranjang kenistaan
Merintih meraung pedih
dalam pelukan ketiadaan

Telah membatu hatiku
bergulir diantara jeram sungai darah
Gelap kurasa langit hilang biru
aku tersesat menghiraukan arah

Aku penari lantang
Dalam keramaian aku kesepian
Selalu berharap lekas petang
Agar aku kulepaskan jubah kepedihan

Ternoda oleh cinta
yang diobral murah diantara jajanan
aku sembilu terhina
Oleh tipu dan rayuan

Telah kutorehkan tinta
Cerita memalukan
Membenci gila cinta
Yang menipu meremukkan

Aku ternoda oleh sabda pengelana
Mabuk oleh candu cinta
Yang keluar manis nun berbisa
Aku ternoda

Biar saja kudekap tubuhku sendiri
Kubasuh dengan darah dan peluh
Aku ingin berlari
Kusegan bertahan disini, ingin lekas pergi
Masuk diantara kobaran bara, lekas melepuh


Ruang bisu, 3 Mei 2010

Comments

Popular posts from this blog

Berdiri Sebagai Raja Diri

Random

gulita