II. Bisu

Kau sedekat diriku padaku
Jeda kita sejengkal, hanya fisik
hatiku tertaut tak terpisah

pelangi kulihat tiap hari
walau hujan tak datang mentari tak menyapa
bulan purnama berpijar keemasan
yang memijari hatiku
sejuk

Tapi ada yang iri pada kita
tentang waktu
yang tak mengijinkan kita sejenak berbagi kisah
untuk beberapa kisah terakhir

Hingga, semua memudar
berpendar dan mengabur oleh jarak
kau tak terjamah
walau hatiku tetap terpaut

Jika diam, maka dialah racunnya
Jika diam, dialah dinamitnya
Jika diam, dialah bara yang kusimpan yang akan membakarku sendiri

Mentari datang ketika pelangi kuharapkan
Bulan kian buram
emas-emasnya berganti gambar-gambar buram.

Saatku meninggalkanmu, kutinggalkan separuh hatiku
bukan untuk kutagih, tapi untuk menjagamu

Pelan dan aku meninggalkanmu disana
Kutinggalkan diamku, bisuku untukmu

Comments

Popular posts from this blog

tidurlah di bawah rembulan

Pujangga Malam

Tanpa nama